Sandikala menjadi saksi saat aku menaruh harap padamu ketika jejak kaki berlari melindas bulir di jerami. Menyertai kepergianmu demi sebuah mimpi
Mimpi untuk seorang perimu
Yang tak pernah menyerah kalah
Menunggu impiannya menepi
Setiap jingga kulalui dengan terpaku
Menunggumu kapan menepi
Bis kota beribu kali menghempaskan anganku
Tak satupun menjatuhkan ragamu ke pelukku
Lalu aku kembali dengan mimpi yang ku sulam kembali
Demi sebuah kepastian
Di sini, sandikala kembali membumi
Menerpaku yang tak tahu malu
Masih berdiri di antara kejaran bis kota
Menunggu sesosok raga yang membawa sekeranjang mimpi
Posting Komentar
Posting Komentar